kRDzP0OaPw3YJ1AeDpsLRfwSwcE
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Cinta Yang Hilang

coment

Bagi dunk...Jempol nya...:)

Oleh Karya. Rey Seniman Langit.

My Photo
Suara Nurani
Tenanglah, sesosok jelma bak embun yang kau urai, adalah Do'a pengiring bahagiamu, sesosok jelma bak lukisan yang kau lihat, adalah serpihan nada sayangmu, Sesosok jelma bingkai sempurna, adalah rindu semirip harapan. biasnya, karena kau panggil dengan kangen, tersambut sapamu dalam kunjungan do'a tijauannya, Berjalanlah, pada apa yang ditentukan, karena Tuhan sudah sempurna membuatmu senyaman mungkin. By. Rey Seniman Langit
View my complete profile

Followers

Alamat canggih untuk membentuk anda menjadi seorang pemimpin

https://www.alertpay.com/?RHafIWOsNDW82XAI2cahBQ%3d%3d

TINTA EMAS

  • Friday, August 17, 2012
  • Suara Nurani
  • Labels: , ,

  • Menaswir Do’a
    Oleh.Rey Seniman Langit

    Aku mengerti sebuah tanzil,
    menepi sesosok umi,
    membentangkan sumbu dengan tansi yang semakin panjang.
    bimbangku,
    hanya sebatas asmara kata terlapis kertas,
    menghitungnya dengan tharikh,
    menjamahnya seperti jambul tarbus dipesisir turki.

    Disaat uraian menaswir Do'a disebilah hati.
    berharaf,
    kisinya seperti zamrud disemesta raya.

    Bertekuk lipat lalu mengkeluk seperti teka yang meneki tekur,
    lugna terbayang,
    meneladani telaga diharapan saujana.

    Takut telungkup,
    merembas data dipijakan rumput,
    tak sanggup bagai ilalang,
    tertebas dipadang,
    terlanjur meninggi.

    Landai menangkup ditingginya gelombang,
    arah mengklasik,
    mencipta terwujud
    tonggak mesra dilautan sapa.

    Tiada yang indah,
    selain mata hati berkata.
    seperti engkau,
    mengungkap nikmat pesisir pantai.

    Dan kudengar, semerdu irama biarpun samar
    hanya segumpal awan terkurung ketat didalam sangkar.

    Oleh.Rey Seniman Langit



    ‎~Sekelebat Istana~
    Oleh.Rey Seniman Langit

    Ligat legit bertaut kukus daun bernipah, 
    sangai memanas diri,
    tercerna sendiri, 
    bersenandung ujar dengan sinarnya.

    Aduhai pembawa sanak,
    sesosok cerita terjelma bagaikan penyuluh,
    melampaui nikmatnya lelakon,
    sanggapun menyari melipat benang menggelung nyata.

    Fikirku melipat sang tanya, 
    pada bujur sangkar teramat bening.

    Tatkala tepung menjadi bumbu untuk tersaji,
    sang irama unsur akan ikut bercampur menghiasi.








    Parodi Jiwa
    Oleh.Rey Seniman Langit


    Di balik syahdu alibi bersaksi.
    sakura memanjang, 
    irama terpisah sealur jembatan.

    Garispun terpenggal,
    sambar sambun samar serunai,
    canggung sambung cemeti berturut.
    nirwana tertidur dibawah lamunan.


    Ada yang tertinggal,
    sekelebat istana yang tak disangka, 
    tertiba menjelma sebuah intan,
    dihamparan pesisir itu,
    menamsil jeruji juru,
    memilahnya parodi jiwa,
    tertanam sebuah musim,
    menanda tari jemari lincah,
    membuncah dan menari,
    menampung sampai titik akhir.

    Untukmu,
    Pujaannya di ujung sana,
    Jiwamu adalah tempat aku berkemah.

    ~Rey Seniman Langit 


    0 comments:

    Selamat Datang Sahabat Hati.

    Entri Populer

    4shared