kRDzP0OaPw3YJ1AeDpsLRfwSwcE
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Cinta Yang Hilang

coment

Bagi dunk...Jempol nya...:)

Oleh Karya. Rey Seniman Langit.

My Photo
Suara Nurani
Tenanglah, sesosok jelma bak embun yang kau urai, adalah Do'a pengiring bahagiamu, sesosok jelma bak lukisan yang kau lihat, adalah serpihan nada sayangmu, Sesosok jelma bingkai sempurna, adalah rindu semirip harapan. biasnya, karena kau panggil dengan kangen, tersambut sapamu dalam kunjungan do'a tijauannya, Berjalanlah, pada apa yang ditentukan, karena Tuhan sudah sempurna membuatmu senyaman mungkin. By. Rey Seniman Langit
View my complete profile

Followers

Alamat canggih untuk membentuk anda menjadi seorang pemimpin

https://www.alertpay.com/?RHafIWOsNDW82XAI2cahBQ%3d%3d

JANIN SUNGSANG ( Kolaborasi"Prasasti murni Vs Nurani )

  • Monday, April 25, 2011
  • Suara Nurani
  • Labels:
  • kau msh sama spt yg kuraba
    berhamburan diangkasa
    kadang jatuh ditaman menyerupai kumbang liar
    ...kadang jatuh dijemuran menyentuh basah kain diterpa bayu kehidupan
    ...kadang hinggap bertaut dipasir membentuk stupa nyawa
    yaa...Berbineka..
    Tapi kemurnian itu tampak nyata
    ku hanya bersimpul jenaka,
    menjadi mardi siwi
    pandangi guru bernyanyi.

    rabalah sesuka hatimu
    ...namun,jangan kau taruh tentang hitamku
    angkasa megah dalam hatimu
    kujemurkan putih tiada pun basah
    stupa wajahku kian menyirna
    Dan ku.....................................
    tak mampu lagi untuk menyentuhmu
    ku hanya...pongah dikesiangan hari
    menanti sangkerta tertulis indahnya
    memardi lirih siwikan tawamu
    membingkai murni kesaksian sejati

    padang harapan entah dimana
    sesaat malam kuslalu ratapi
    hanya gersang yg tak kupinta
    menyimpulkan diri dari Prasasti

    Gundukan terjal terlampir
    sungsang menyetir alir janin
    hitam putih pun masih jadi bayangan
    jika ketuban waktu tak lagi pecah
    mungkin bayi sengketa tak memudarkan keriput raga
    ...namun
    seketika nyawa prahara membucahkan dilema
    hingga prematurlah rasa
    belum genap masa tuk menyantap dunia nyata
    tlah terlahir dg paksa sebuah tanya
    lalu cahaya inkubator merengkuh kulit ruhku
    menghidupkan setitik nyawa diharapan
    meski kini jadi candu
    lupa bahwa ada waktunya cahaya itu pergi
    tinggalkan relungku tuk siap mandiri
    menyetir nadi
    lalu ku tengok ketubanku dulu
    andai ia tak terkelupas lapisnya
    mungkin wujudku lbh sempurna
    tanpa tergantung pada cahaya
    masihkah kubisa menyapanya?

    kerap janin yang terlahir
    mengukungkan sungsang langkahku
    ketuban pecah dalam pinangan
    keriputi raga di sengketa prahara
    dilema kisah terbingkai slalu
    ...menyantap satu derita maya

    satu titik bulan terjatuh
    embanan lembut kuis sang hati
    memaksa satu gurindam lalu
    candu memahat saling mematri

    jika cahaa hanya menyakitimu
    usir lah ia dari relungmu
    karena mungkin hitam yg menjelma putih
    dalam ada ku melapisi jiwamu

    gantunglah aku dalam redup gulita waktu
    tanpa sapa,walau candu merogohku
    mungkin bisa kelupaskan angin lalu
    Higga ku genap tanpa ganjil mengintari

    Engkau selalu bisa menyapanya
    kapanpun kau mau...
    namun adakah ia layak dalam wujudnya
    Ketika satu hitam tetap mengiringinya

    Tak teringkari dilema hati menyayat sunyi
    menikam bak duri mencabik asa dalam sanubari

    ku masih terkungkung
    merenung
    ...apa salah diri hingga cahaya berbelok mengingkari

    mungkin ku masih buta
    mengeja makna hidup yg belum tertangkup

    jika kulepas ia
    sesalku bak didera
    tak kuasa menahan terang kasihnya

    namun jika terus kukitari
    duri dan belati bak menyayat
    menahan perih pada pecahnya warna

    ah,mungkin kuhanya bagian yg terlupa
    biarkan waktu terus membungkamku
    menutupi imaji maya

    beruntung hadirmu selalu menghibur lara
    jika masih bisa ku sapa
    ku ingin mengucap kata
    makasih atas penawar pilu yg tertuang dibait aksara

    salam panjang prasati cinta,nadir hidup sepanjang masa

    Kolaborasi Puisi
    Nurani Alam VS Prasasti Murni ( JANIN SUNGSANG )
    https://www.facebook.com/profile.php?id=100002110861835#!/profile.php?id=100002110861835 (prasati murni)

    VONIS CINTA (kolaborasi"sekar langit vs nurani )

  • Suara Nurani
  • Labels:
  • mendengar gemuruh petir di kala hujan
    larut dalam jeritnya
    kau harus tahu seberapa besar hujan di luar sana
    agar kau tak ragu menyeberanginya

    ...Aku mendengar jeritnya
    Begitu memukau.........
    Membentuk kilat di selip awan hitam
    Menembus bumi getarkan altar
    ...Ku cermati...
    Satu hujan diantara jutaan butiran bening
    Ada satu Чªлб terjatuh di soca kelopakku
    Harum mewangi
    Sedia bentangkan jembatan putih
    Untuk ku sebrangi
    Walau tebing menjerit ku lewati

    jangan vonis dari teriakan,
    namun harus mampu membedakan,
    melangkah demi sebuah mimpi,
    meski awan kelabu dan tak lagi berwarna biru,
    memanggil-manggil butiran hujan,

    Aku teriak pada putusan
    Ku hamburkan gelap kenistaan perih
    Mengiris sendi
    Gontai langkah ku terbalik
    ...Menuju gelisah pada curam langit
    Sekar datang menjamu
    Menggiring langit pada giwang bersih

    Sayang...
    Aku teriak demi vonis yang salah
    Hingga jeruji ini sesah ku bongkar
    Surat kecilku menangis
    Kini dawai itu tak mengalun

    walau aku tahu harapan tak sesuai keinginan
    namun satu asaku akan ketulusan
    meski letih dan lelah kurasa
    namun aku percaya jeruji yang ada kan tiada di rasa
    suratmu kubaca/kupahami maknanya,dawaimu sentuh lembut kalbuku...........

    Rytme alam sekar
    Tatkala langit padam
    Tulusku sudah ku tuang secawan berlian
    Girisku berlali lalu lalang
    Menggilas satu makna Чªлб jelas
    ...Rasa itu masih memalis di dingding Чªлб gopoh
    Kupahami disaat lerai
    Dia menjauh menjaga mimpi
    Ku selami disaat lari
    Dia mendekat mengejar mimpi
    Satu golak mengelagak diglobe cinta
    Hatipun ,mengeras menjadi baja
    Aku hanya menjadi gidik
    Hingga gitarku...berubah menjadi minor
    Entah...
    Mungkin kisah lelah menjadi gulma Чªлб mengering....

    padam langitmu kan terangi dengan sepercik sinar dari putik sekarku
    tulus terjaga berbaur dalam sgala rasa
    rasaku juga rasamu yang menyatu dalam butiran rindu
    mimpiku telah ada dalam nyata lelehkan gulma dalam sketsa senja/tertuju aku pada jurang asmaradhana
    terdampar
    terkapar dalam geliat aroma sorga

    Kurasakan sekar
    Sinar itu menglayut di tubuhku
    Putikpun terasa slalu didlam hati
    Rasa yang sudah ku beri
    Menjadi rindu Чªлб kian menjadi
    ...Namun,
    Aku tak menemukan larung
    Butiran pun terkikis habis dikebeningan malam
    Jurang itu semangat juan dalam sketsa
    Geliatku tak pandang bulu
    Walau nyata lelehkan gulambai waktu
    Guguh gunung ku kumpalan gulali mahal
    Tetap,tak menyahut
    Malahan...
    Penyanggah gua
    Menjadi gelap terhalang laba2 manis
    Ku ingin aroma surga
    Bukan kapar mendamparkan gulingan kalut
    Mungkin sesaat waktunya tiba
    Geregat hatinya memangil aku
    Romantis...
    Gubrisnya memelukku pada hakikat

    sekar tertunduk pada alam
    dalam keletihan yang nyata
    tak mampu berlari dari rindu yang menggelora
    ada kisikisi yang mengganjal nyeri
    ada kabutkabut yang menggelayuti
    diam dalam samar
    terpaku tergugu dalam hampa
    bekukan nurani yang semakin memudar dalam kelamnya bayang

    Bukan Begitu kawan,melainkan
    Alam yang tertunduk pada sekar
    Bukannya...
    Letih dalam kenyataan
    Terbendung sua diantara kolase
    Sekar itu gumpalan wewangian Чªлб tertabur
    ...Skiranya terlebur
    Untuk mengikis langit yang mendung
    Tentuntnya
    Belutas tangga pada ikatannya
    Akan kokoh tidaklah kelam

    Gelora berlari dngan sndirinya
    Tampil tak di undang
    Mengganjal sendi sendi awan
    Hingga kabut berkumpul menjadi hitam
    Namun
    Sekar di langit itu
    Menyemai kiro'at kendalikan semarak
    Hingga samar menjadi diam
    Tergurat nadi yang tak memudar

    Andai kelamku menjadi bayang
    Skiranya,kelantang terkesiap di ufuk
    Mungkin kolase ku
    Akan indah dipadang harapan
    Tak gusar dan takpun sendu
    Hanya manis mencari mursyid
    Untuk menuai muwarih cinta

    Kolaborasi Puisi Vonis Cinta
    Nurani Alam VS Sekar Langit ( sajak beruntai,Vonis cinta )
    https://www.facebook.com/hanna.yohana 
    https://www.facebook.com/hanna.yohana#!/profile.php?id=100001678392574 

    Tak Semewah hati berkata

  • Sunday, April 24, 2011
  • Suara Nurani
  • Labels:
  • Dengan apakah harus kutuntaskan puisi
    dengan menggoreskan luka di jari agar mengalir darahku
    hingga setiap kata berdebar seperti jantungku.
    Atau dengan tetesan keringat yang membungkus punggungku
    agar tahu puisi adalah kerja keras mencangkul di tanah cadas
    ...setiap kata tumbuh dari ketulusan berkarya.
    Atau dengan airmata yang meloncat-loncat
    seperti huruf-huruf di papan ketik
    mengikuti apa saja yang aku tulis...
    https://www.facebook.com/profile.php?id=100001490623522
    Tertuntas satu tembang kisah
    dimana aliran tak singkron dengan jari
    debar jantung gelegar
    teteskan keringat hasil letihmu
    ketika cadas mengeruk suara hati
    ...murni tersusun dengan rapi
    tercuat kecewa atau bahagia
    terukir dalam kertas tertulis tinta cahaya pena
    air mata mrengus miris
    huruf tertulis,hingga tak berbentuk
    ketika alur karya tak semewah hati
    ia tetap punya talenta
    aa kurang dan ada pun lebih
    namun tetap
    sejarah menulis,bahwa puisi suara hati


    BY.Nurani Alam2011 


    Kolaborasi Nurani Alam Vs Syair yang Hilang

    I KNOW YOU WANT TO ME

  • Suara Nurani
  • Labels:
  • Pelangiku seindah sorot hatimu yg lembut,
    Tak terkulai oleh waktu,
    pancarkan bening dalam lisanmu,

    Dzahir disetiap warna,
    ...memunculkan satu keymestri indah,
    terkenang dalam layar khalbu,
    se elok manis sang langit biru,

    celah riskan,tertutup untuk di tepi,
    celah gundah,terbalut untuk di semai,

    kini,tandang khatulistiwa satu garis jiwa,
    berlabuh tak meski hanyut dalam Bara,

    Ku rinai dan ku cermati lengkuknya,
    Ia setia menyinari bumi,

    asalkan satu gelombang hujan,
    tak diwarnai awan yg hitam,
    niscaya gerimis kecil,
    terwanai PELANGI INDAH,menjumbai...,

    Tanggal hari menjulang,
    menjuntai warna kekasih hati,
    Izinkan aku menepi,,,
    tuk lewati singasana warnamu,
    Pasti ku hiasi dengan cinta dan kasih sayang,
    untukmu Bidadari ,
    di saat Selendang mu lupa tertinggal,

    Ku ingin kembalikan,,,tudung suci-mu,
    Agar engkau bisa pulang,
    dengan selendang emas sutramu,
    Dari satu kisah negeri di awan.


    By.Nurani Alam2011(Request) I KNOW YOU WANT TO ME

    Mimik Berkah

  • Friday, April 22, 2011
  • Suara Nurani
  • Labels:
  • Oh bintang...
    generasi biru yg terangkai
    terdapat satu ikat kembang harum
    ...Semerbak senyum di jelang siang

    ...seteguk anggur kau haturkan
    sudahlah tawarkan saja

    Mimik berkah distiap langkah
    putihnyapun begitu bersih
    terangkum ikhlas di kaca hati
    cermin tak retak,bak meja jati
    serangkai mentari selimutkan kekasih

    Kutimang airnya menyejukan
    Rongga di atas jakultpun terbalur tuangkan rindumu
    nadi tak terjerat kini
    pada masa detik di kesudahan
    selangsit warnamu smakin terlihat
    gelak tawa yg penuh canda
    duka pun lebur di dalamnya
    Bersama alur yg kau rangkai

    BY.Nurani Alam KOLABORASI ADHE generasi bintang 2011

    Pasanggrahan kedaton kasturi

  • Suara Nurani
  • Labels:
  • gemertak rindu menyemai pada tepian waktu..
    membelenggu dalm dekapan awan..
    kilau hitam memekak pada gemuruh riuh..
    terhunus pada kerinduan yg berpilu...
    pedang berpenaku tergeliat pada tarian siangmu
    di titian waktu
    dekapan awan membalutku
    gemuruh riuh tersanding pelangi
    berpilu dalam enyuh,membakar jiwa
    emmm,,,
    ...pedang tulus menyayatku
    ku nikmati tarian pena dalam sapa
    memekak dekap jumbaian cinta
    gelora membara di padu cinta yg menggetar..
    meretas pada bayang tercoret pada sketsa wajah samar..
    rindu akan santun sapa
    rindu akan gempita hasta
    kerlip pancaran sinar surya
    ...membelai pada rona wajah sang mutiara...
    dan kilau itu terbias wangi diantara sekar pada putri
      
    cinta yg menggetarkan
    terhunus panah dalam hatinya
    santun sapa yg kau haturkan
    pancaran sinar gelora intan
    Ku tangkap kerlip duhai sang ranu
    ...mutiara kisah gumbolo akhirnya
    sekar bunga ditandang hatimu
    membuat megah pasutri hati


    menyekat pada imajiku
    biarlah ku terjemahkan pada tatapa sorot yg indah
    agar gempita hati nian berpendar
    langit menyerupa indah kala senyum yg terpincing
    pada lentera yg bernuanikan alam....


    Dan ketika ku gagap
    sebuah ranum terkulum senyum
    tetap mengintip di balik rumahnya
    sorotmu yg tak meredup
    membuat contoh prilaku dunia
    ...lentera hati ranu yg bingah
    nuasakan surga dalam aksara
    Jika ku langit
    tak kan mau aku kehilanganmu
    dan jika aku bumi
    tak kan mau kehilangan tawamu
    Demi masa
    dimana pendar hakikat gempita
    berbinar tiada dua
    bagai ranum Gumbolo sakti
     
    kembali kau sajikan aku puncak tertinggi..
    merindung bulu kala di penghujung maut..


    pernah kau jamu aku dengan megahnya
    disana ku tersipu malu,tiada hentinya
    rindangan daun sejuk ku sambut engkau
    ...puncak meracik kau sajikan indahnya
    akupun takut ketinggian
    namun,,,
    engkau bagai perisai tembok cina
    tak mudah di terjang badai
    tak mudah jua diterjang toupan
    akupun kini,mencontoh dirimu kawan
    kala penghujung di ujung kabut
    mungkin hanya maut yg memisahkan kita


    makin terhunus aku pada pedang sajakmu
    kala kobaran semangat kian mengitar..
    aku hanya bsa tergugu pada santun katamu..
    ...begitu indah selaksa daun ori yg di terpa bayu..
    dan suaranya begitu mendayu..


    pedang sajakku tumpul kawan
    ter-asah oleh sapamu nan begitu harum
    megah kurasa...ikhlas berkibar
    ...gitar temani dawai di gemricik tungku
    santun yg kau lantunkan
    bak delima yg manis rumawan
    dayu mu yg kokoh hebat
    terbentang tulus tiada batas
    terpaku aku di pucuk tangkai
    dalam lirikmu yg pancing bahana
    Duhai sobat,,,permata bijak
    andai ku pinta pada sesuatu yg tak dapat ku tukar
    sesungguhnya...anugrahku dalam rangkulmu
    bagiku...sulaman jaitan malaikat yg singgah menyapa
    tentunya...suling bambu yang kau punya
    mampu getarkan jiwa di sanubaru...
    hingga kita...berkibar sepanjang masa
    dalam pelukan sahabt sejati


    salam sdalam nalar yg terlantun
    ...pada pijar yg berlenterakan sang nurani..
    tergurat pada bedang yg berpena darah


    waktu bersama kita
    tiada harus paksakan kehendak
    tiap nalar yg kau lantunkan
    ...merasuki di relung hati
    Ingatkan ku pada pelabuhan
    dimana layar senang terdampar
    di pesisir itu bersamamu
    untaikan satu lagu sepanjang pasir yg menggulung
    pda pijar ku berdiri tegak
    atas namamu duhai sahabat
    sang Ranu Gumbolo sakti
    agar berkibar sepanjang masa
    tak lekang oleh waktuku
    ku lantunkan semngat bathin
    demi tinta cahaya pena
    yang kau gurat seharum kasturi


    Kolaborasi Nurani Alam Vs Ranu Gumbolo

    Selamat Datang Sahabat Hati.

    Entri Populer

    4shared