kRDzP0OaPw3YJ1AeDpsLRfwSwcE
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Cinta Yang Hilang

coment

Bagi dunk...Jempol nya...:)

Oleh Karya. Rey Seniman Langit.

My Photo
Suara Nurani
Tenanglah, sesosok jelma bak embun yang kau urai, adalah Do'a pengiring bahagiamu, sesosok jelma bak lukisan yang kau lihat, adalah serpihan nada sayangmu, Sesosok jelma bingkai sempurna, adalah rindu semirip harapan. biasnya, karena kau panggil dengan kangen, tersambut sapamu dalam kunjungan do'a tijauannya, Berjalanlah, pada apa yang ditentukan, karena Tuhan sudah sempurna membuatmu senyaman mungkin. By. Rey Seniman Langit
View my complete profile

Followers

Alamat canggih untuk membentuk anda menjadi seorang pemimpin

https://www.alertpay.com/?RHafIWOsNDW82XAI2cahBQ%3d%3d

SAHABAT MAYA

  • Friday, August 17, 2012
  • Suara Nurani
  • Labels: , ,

  • 01/

    ~Maharku Tak Cukup~

    Bala menjamah tak sempatku tolak
    Namun ku cermati durga ini
    Jejak kakiku terkunci gulita
    Padahalku tak lahap ataupun rakus

    Mengapa ?
    Penyumbat celah papanku kuat
    tak goyah dan enyah!

    suara nurani ini
    Cahaya sudah ku peluk erat
    Nestafa sudah ku kunci hebat
    Hatipun terlapisi dingding nikmat

    Namun
    Dunia ini kejam
    Tak seindah wicaksana pancang hati
    Ku gagap menghadapi renta
    Dan sayang
    Maharku tak cukup.

    Karya: REY SENIMAN LANGIT

    02/

    ~MAHATMAKU SIRNA~

    Adakah jarik mencerminkan lembar halaman
    Sedangkan aku !
    Bersujud tanpa permintaan
    Hanya menghadap keridhoanMu Sang Maha Indah

    Wahai sang penuntun satu tharik
    Tiada yang berliku distiap cekungan dunia
    Tiada yang berwujud hitam disaat persimpangan persandingan terang
    Aku mengetahui dengan sadar disetiap palung-palungNya.

    Ku hindari dunia menjauh
    Ku dekati dunia mendekat
    Mengapa keadaan ini berbalik
    Dera mencabik keadaan jasadku.

    Aku maglub ya robby
    Mahatmaku sirna,
    Hanya kain usang yang terpakai
    Labirin bicara semesra cahaya

    karya: REY SENIMAN LANGIT


    03/
    ~Ranting Yang Patah~

    Satu elusan lembut
    Tak bisa meredakan suara perut yang bergemuruh
    Akankah aku sanggup !
    Jika aku lapar berharap rajatela tak menghukumku.

    Aku tak sanggup dalam lidahnya
    Karena aku lelaki biasa
    Tanpa pedang dipunggungku
    Akankah dia tega.?

    Mengapa madu tak semanis hakikatnya.
    Mengapa madu tak semanis tharikatnya.

    Wahai pujanggi
    Mahfulku...
    Tiada yang lebih dipribadiku
    Aku hanya punya hati
    Kuinginkan kencana satu bahu yang kokoh.
    Tak sempit bagai fikir yang picik
    Sudahlah
    Fitrah bumbu diatas tanah
    Memang sesah terpancang hakikat
    Kadang pincang !
    Kadang plinplan!
    Anggaplah perintis tirai
    Ku kulum seokmu,
    Demi ranting yang terpatah.

    ~REY SENIMAN LANGIT~

    0 comments:

    Selamat Datang Sahabat Hati.

    Entri Populer

    4shared