Nuasa Cinta Di Bulan Suci
oleh.
Rey Seniman Langit
Senja sebentar lagi menutup indahnya,
Gema Takbir akan berkumandang di seluruh Pelosok Negeri.
Telah kutangkap
Doa tersampai di taman hati ini
Membasuhku dalam ungkap
Menyelimutiku untuk sebuah jalan terlewat
Embun telah tertitip
Ku-rawat baik di setiap ia berkiprah
Setiba hujan terlintas
Menggiring kabut menutupi jalanku
Dan
Setiba doa terlintas
Melibas cepat melumpuhkan kabut hitam dan pekat
Pintu kembali terbuka,
Dimana Hijab tak terlihat sama sekali.
Hanya tinggal bayang
Menjadi teman dikesetiaan hidup
Seperti doa pengantin
Ketika sepinya sedang bergelayut lirih
Selimut rindu hangatkan hati
Akankah esok Ramadhan akan kembali,
Kukecup lagi bersama Cinta,
Terpeluk lagi dengan rasa hadirNya.
Dan kini
Ramadhan Telah menutup harinya,
Disekian Abad yang sudah terlewat,
Bulan ini,
Bulan dimana ku pinta segala berkah,
Atas segala Rahim-Mu
Atas segala Rahmat-Mu.
Tuhan pernah mempertemukan kita,
ada pernah satu hati yang mengganjal.
Tuhan pernah mempertemukan kita,
lalu pertemuan itu ada pernah satu hati yang menjadikan satu kesalahan dosa.
Tuhan pernah mempertemukan kita, lalu pertemuan itu tertibalah canda, tawa, suka, atau marah antara kita.
Dalam Fitrah umat manusia seutuhnya, tentunya Aku, kamu, dan juga kita, atau kami, ataupun juga mereka, tak akan pernah terlepas dari satu dosa sekecil apapun dalam satu langkah ketika kita bersama saling merangkul, saling menghormati, saling memeluk, saling silih asa dan silih asuh dalam kitab perjalanan madah saat kita bergandengan tangan.
Tuhan pernah mempertemukan kita, saat kita tak tau bahwasanya akan ada saja terselip dosa yang membuatmu marah, membuatmu benci, membuatmu pergi, ataupun membuatmu kesal hingga tergores satu titik tentangku yang tak bisa termaaf olehmu.
Lebaran sebentar lagi, penutup pembersihan jiwa di bulan SUCI RAMADHAN hingga kita kembali fitrah untuk saling, saling memaafkan, saling memeluk, saling mendo'akan, dan saling berbagi kasih dan sayang atas apa yang namanya lalai atau keteledoran baik yang tidak disengaja ataupun disengaja jua.
Yaa Robbi,
Nuasa Cinta Di Bulan Suci,
Merahmatiku dari segala upaya,
Menyelami diatas kerikil Dosa,
Bertender Di Bumi
Bersanding di peluhnya,
Mengulas wajah permintaan maaf,
Merinai esok hari yang baru.
Maafkan Aku Yaa Robbi,
Dimana Maaf-Mu selalu terbuka sepanjang Alam Semesta ini.
Dan Maafkan aku wahai Akhwat Duhai Ikhwan,
Semoga sepanjang bibir kita menyebut baik,
Kita akan saling mengisi dan saling menerima.
Taqobalallahu Minnaa wa Minkum
Minal Aidin Wal Faizin,
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN.
Senja sebentar lagi menutup indahnya,
Gema Takbir akan berkumandang di seluruh Pelosok Negeri.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H
;Al-Kisah Mata Senja
Rey Seniman Langit