Sesaat tiba dipenyepian teriknya dunia
Labirin bicara semesra cahaya
Aku maglub ya robby
Mahatma ku sirna,
Hanya kain usang yang ku pakai
...Mahfulku...
Bisakah menyebut engkau ya maha suci
Ya robby
Tiada yang lebih dipribadiku
Mengapa madu tak semanis hakikatnya
Mengapa madu tak semanis tharikatnya
Aku hanya punya hati ya robby
Tiada yang lebih
Untuk mengindahkan bunga
(nurani)
Wahai pujangga,
purna lah masa bertapa
kais cahaya sibak moksa
bila tiba ruh wicaksana
pancal durga renggut tolak bala
...menahut diri tatap lazuardi
pancangkan jejak kaki
menunduk resapi bumi,
hanya pada Sang MahaDaya membasuh raga tuk suci,
dan lembar jarik sujud kubentangkan disini
Munajatlah....
(Sketsa Oase Senja)
Wahai pujanggi,
Ku resapi lazuardi nan indah
Kuterpakut keadaan dunia
Fisikku melemah tiada cahaya
Kuterkurung terjbak pusaran
...Bala menjamah tak smpat ku tolak
Namun ku cermati durga ini
Jejak kakiku terkunci gulita
Padahal ku tak lahap ataupun rakus
Mengapa
Penyumbat celah papan ku kuat
tak goyah dan enyah
Dari suara nurani ini
Cahaya sudah ku peluk erat
Nestafa sudah ku kunci hebat
Hatipun terlapisi dingding nikmat
Namun
Dunia ini kejam
Tak seindah wicaksana pancang hati
Ku gagap menghadapi renta
Dan sayang
Maharku tak cukup
Adakah jarik mencerminkan lembar halaman
Sedangkan aku
Bersujud tanpa permintaan
Hanya menghadap keridhoannya sang maha indah
(Nurani)
Wahai sang perentas sabar,
titian liku menelikung
menghisap naluri dalam kungkung
cakrawala slalu indah tuk dipandang
jangan kalah pada panas surya,
...mengkerut jasad tak bersia,
ingat,
pedang tajam
dicipta dari pukul dan dera,
menabrak panas lidah api,
bukan karena elus lembut
buaian hasta,
cobalah belajar padanya.
(Sketsa Oase Senja)
Wahai sang penuntun satu tharik
Tiada Чªлб berliku distiap cekungan dunia
Tiada Чªлб berwujud hitam disaat persimpangan persandingan terang
Aku mengetahui dengan sadar disetiap palung palungnya...
Ku hindari dunia menjauh
...Ku dekati dunia mendekat
Mengapa keadaan ini berbalik
Dera mencabik keadaan jasadku
Karena
Satu elusan lembut
Tak bisa meredakan suara perut Чªлб bergemuruh
Akankah aku sanggup
Jika aku lemah
Mungkin aku sudah terbeli oleh satu persandingan bunga
Aku tak sanggup dlam lidahnya
Karena aku
Hanya lelaki biasa
Tanpa pedang di punggungku
(Nurani)
...Air mata Cinta...
Gelombang laut yg tak mudah ku jejaki.
Gemuruhnya sesah ku lewati.
Bathin mengais sedih,dari ketepurukan mahkluk satu titik resah
...Air mata cinta...yg ku hembuskan bersama Do'a.
Tak mampu membendung suara hati
selalu pedih dalam keresahan di alam fikirnya
Air mata cinta,berlebih ketika kecewa menghadang beruga hati
hati teriris memiris dalam janji setia
membungkam harapan dari janji suci dunia.
Apalah daya...air mata cinta.
mengalir suci untuk sebuah harapan malakut kebahagiaan Hati.
aku menangis...pada satu titik jenuhnya yg ku takutkan.
Air mata cinta...
teriringi segenap harapan yg kandas di tengah jalan.
selamanya...akan terkenang
jika ia mengerti pada satu relung yg teramat peka
aku pejamkan mataku,distiap tetesan air mata cintaku
Matipun akan tersenyum simpul dalam kasih sayangku.
Aku sayang kamu sampai perpisahan akhir menutup mata.
BY.NURANI ALAM 2011
lihat pelangi... tak akan terlihat indah sebelum badai...
perhatikan bunga... tak kan kuat tanpa batang di bawahnya...
bersabar lach wahai akang nurani...
tak kan lama hatimu merasakan duka...
-ai-
By.Adinda Ika
Bismillah
Ya allah
ketika nikmat & kesedihan melanda sanubari
ku bentangkan sayap temali kebeningan pada kerapuhanku
ku tempuh namun ku tak sanggup
...mencoba kupahami namun ku tak bisa menyelami
aku ingin keimanan ini
senantiasa berkiprah pada angin sejuk
meminta surgamu tuk kembali
ketika bahagia ku di dunia ini
amin ya robbana
Irhmana ya arhamarrohimin
Lestarikan senyuman demi hakikat hidup sejati
By.Nurani Alam
Assalmua"alaikum wr wb...
Dalam rahmat Tuhan...
Kebahagiaan bukan hanya saat kita mampu tertawa..
Taukah anda...??
Bahagiamoe sejati..
...Kala kita mampu memaknai arti kesakitan..
Tersenyum dalam kerendahan...
Cukup hati dan TUHANmoe yang tahu...
Jangan deraikan nestapamoe..
Hingga mendung menggayut di antara serpihan alam sekitarmoe..
Buka hati..
Pikiran rendah hatimu..
Koe yakin kau mampu mersakan jemari_jemari kasih..
Memagutmoe penuh kasih...
banyak yang memuji mawar merah itu cantik rupa...
tapi mereka tak percaya mawar hitam itu juga ada...
jangan kau tertipu oleh merahnya kelopak bunga...
yang hitam hanya tak mudah kau cari disudut dunia...
...tetab lach semangad mencari mawar hitam...
dia adalah obat untuk luka hati yang lebam...
menerangkan dunia yang hitam kelam...
dengan warnanya dia buat api menjadi padam...
suana panas berganti sejuk nan tentram...
-ai-
Adinda Ika
Semua tersenyum.
Kenapa aku menangis?.. Semua tertawa.. Kenapa aku tersedu??.. Tuhan..jika aku boleh meminta... Jadikan aku seperti boneka jerami.. Yang tak kan rusak andai terjatuh bahkan terinjak sekalipun..Kenapa..karena ªķΰ takut Kau jadikan aku seperti boneka porcelain.. Yang mudah retak dan hancur bila jatuh dan tersentuh...berkeping keping
Bismillah
Kupu kupu tak tau warna sayap mereka
semua insan tau betapa indahnya sayap mereka.
Seperti juga dirimu,Tdk tau keindahanmu sendiri
...Tapi ALLAH tau btapa istimewanya dirimu dimatanya
Ktika engkau tunduk dlm syariat
& tunduk ridho atas takdirnya
Trsenyum dlm musibah
Tgar dlm ujian,Teguh dlm pendirian
Subhannallah Smoga kita adlh Hamba2 yg terpilih
Menjadi hamba terindah dimatanya
Karya.Myntie saleh
Bismillah
Hidup itu adalah anugrah belajar
belajar bersyukur meski tak cukup
belajar ikhlas meski tak rela
......belajar taat meski berat
belajar memahami meski tak sefaham
belajar setia meski tergoda
belajar dan terus belajar,meski keyakinan setegar karang
tetapi sudah menjadi kodrat bahwa hati seperti air laut
bergelombang,pasang,surut,dan sering terbawa arus.
Karya.Myntie Shaleh
Bismillah
Wahai Sembahanku ya robby
Tiada ada yang tertutup bagimu di malam yg senyap
Langit yg memiliki Bintang-Bintang
...Bumi yg memiliki Hamparan Hijau
Kegelapan sebagian atas sebagian
Laut yg bergelombang yg engkau jadikan penutup atas makhluk2 mu
Engkau tutupi dengan rahmatmusiapa saja yg engkau hendaki
Bintang akan tenggelam dan mata jasad akan tertidur
engkau tetap hidup memelukku
Karya.Myntie Shaleh
kau msh sama spt yg kuraba
berhamburan diangkasa
kadang jatuh ditaman menyerupai kumbang liar
...kadang jatuh dijemuran menyentuh basah kain diterpa bayu kehidupan
...kadang hinggap bertaut dipasir membentuk stupa nyawa
yaa...Berbineka..
Tapi kemurnian itu tampak nyata
ku hanya bersimpul jenaka,
menjadi mardi siwi
pandangi guru bernyanyi.
rabalah sesuka hatimu
...namun,jangan kau taruh tentang hitamku
angkasa megah dalam hatimu
kujemurkan putih tiada pun basah
stupa wajahku kian menyirna
Dan ku.....................................
tak mampu lagi untuk menyentuhmu
ku hanya...pongah dikesiangan hari
menanti sangkerta tertulis indahnya
memardi lirih siwikan tawamu
membingkai murni kesaksian sejati
padang harapan entah dimana
sesaat malam kuslalu ratapi
hanya gersang yg tak kupinta
menyimpulkan diri dari Prasasti
Gundukan terjal terlampir
sungsang menyetir alir janin
hitam putih pun masih jadi bayangan
jika ketuban waktu tak lagi pecah
mungkin bayi sengketa tak memudarkan keriput raga
...namun
seketika nyawa prahara membucahkan dilema
hingga prematurlah rasa
belum genap masa tuk menyantap dunia nyata
tlah terlahir dg paksa sebuah tanya
lalu cahaya inkubator merengkuh kulit ruhku
menghidupkan setitik nyawa diharapan
meski kini jadi candu
lupa bahwa ada waktunya cahaya itu pergi
tinggalkan relungku tuk siap mandiri
menyetir nadi
lalu ku tengok ketubanku dulu
andai ia tak terkelupas lapisnya
mungkin wujudku lbh sempurna
tanpa tergantung pada cahaya
masihkah kubisa menyapanya?
kerap janin yang terlahir
mengukungkan sungsang langkahku
ketuban pecah dalam pinangan
keriputi raga di sengketa prahara
dilema kisah terbingkai slalu
...menyantap satu derita maya
satu titik bulan terjatuh
embanan lembut kuis sang hati
memaksa satu gurindam lalu
candu memahat saling mematri
jika cahaa hanya menyakitimu
usir lah ia dari relungmu
karena mungkin hitam yg menjelma putih
dalam ada ku melapisi jiwamu
gantunglah aku dalam redup gulita waktu
tanpa sapa,walau candu merogohku
mungkin bisa kelupaskan angin lalu
Higga ku genap tanpa ganjil mengintari
Engkau selalu bisa menyapanya
kapanpun kau mau...
namun adakah ia layak dalam wujudnya
Ketika satu hitam tetap mengiringinya
Tak teringkari dilema hati menyayat sunyi
menikam bak duri mencabik asa dalam sanubari
ku masih terkungkung
merenung
...apa salah diri hingga cahaya berbelok mengingkari
mungkin ku masih buta
mengeja makna hidup yg belum tertangkup
jika kulepas ia
sesalku bak didera
tak kuasa menahan terang kasihnya
namun jika terus kukitari
duri dan belati bak menyayat
menahan perih pada pecahnya warna
ah,mungkin kuhanya bagian yg terlupa
biarkan waktu terus membungkamku
menutupi imaji maya
beruntung hadirmu selalu menghibur lara
jika masih bisa ku sapa
ku ingin mengucap kata
makasih atas penawar pilu yg tertuang dibait aksara
salam panjang prasati cinta,nadir hidup sepanjang masa
Kolaborasi Puisi
Nurani Alam VS Prasasti Murni ( JANIN SUNGSANG )
mendengar gemuruh petir di kala hujan
larut dalam jeritnya
kau harus tahu seberapa besar hujan di luar sana
agar kau tak ragu menyeberanginya
...Aku mendengar jeritnya
Begitu memukau.........
Membentuk kilat di selip awan hitam
Menembus bumi getarkan altar
...Ku cermati...
Satu hujan diantara jutaan butiran bening
Ada satu Чªлб terjatuh di soca kelopakku
Harum mewangi
Sedia bentangkan jembatan putih
Untuk ku sebrangi
Walau tebing menjerit ku lewati
jangan vonis dari teriakan,
namun harus mampu membedakan,
melangkah demi sebuah mimpi,
meski awan kelabu dan tak lagi berwarna biru,
memanggil-manggil butiran hujan,
Aku teriak pada putusan
Ku hamburkan gelap kenistaan perih
Mengiris sendi
Gontai langkah ku terbalik
...Menuju gelisah pada curam langit
Sekar datang menjamu
Menggiring langit pada giwang bersih
Sayang...
Aku teriak demi vonis yang salah
Hingga jeruji ini sesah ku bongkar
Surat kecilku menangis
Kini dawai itu tak mengalun
walau aku tahu harapan tak sesuai keinginan
namun satu asaku akan ketulusan
meski letih dan lelah kurasa
namun aku percaya jeruji yang ada kan tiada di rasa
suratmu kubaca/kupahami maknanya,dawaimu sentuh lembut kalbuku...........
Rytme alam sekar
Tatkala langit padam
Tulusku sudah ku tuang secawan berlian
Girisku berlali lalu lalang
Menggilas satu makna Чªлб jelas
...Rasa itu masih memalis di dingding Чªлб gopoh
Kupahami disaat lerai
Dia menjauh menjaga mimpi
Ku selami disaat lari
Dia mendekat mengejar mimpi
Satu golak mengelagak diglobe cinta
Hatipun ,mengeras menjadi baja
Aku hanya menjadi gidik
Hingga gitarku...berubah menjadi minor
Entah...
Mungkin kisah lelah menjadi gulma Чªлб mengering....
padam langitmu kan terangi dengan sepercik sinar dari putik sekarku
tulus terjaga berbaur dalam sgala rasa
rasaku juga rasamu yang menyatu dalam butiran rindu
mimpiku telah ada dalam nyata lelehkan gulma dalam sketsa senja/tertuju aku pada jurang asmaradhana
terdampar
terkapar dalam geliat aroma sorga
Kurasakan sekar
Sinar itu menglayut di tubuhku
Putikpun terasa slalu didlam hati
Rasa yang sudah ku beri
Menjadi rindu Чªлб kian menjadi
...Namun,
Aku tak menemukan larung
Butiran pun terkikis habis dikebeningan malam
Jurang itu semangat juan dalam sketsa
Geliatku tak pandang bulu
Walau nyata lelehkan gulambai waktu
Guguh gunung ku kumpalan gulali mahal
Tetap,tak menyahut
Malahan...
Penyanggah gua
Menjadi gelap terhalang laba2 manis
Ku ingin aroma surga
Bukan kapar mendamparkan gulingan kalut
Mungkin sesaat waktunya tiba
Geregat hatinya memangil aku
Romantis...
Gubrisnya memelukku pada hakikat
sekar tertunduk pada alam
dalam keletihan yang nyata
tak mampu berlari dari rindu yang menggelora
ada kisikisi yang mengganjal nyeri
ada kabutkabut yang menggelayuti
diam dalam samar
terpaku tergugu dalam hampa
bekukan nurani yang semakin memudar dalam kelamnya bayang
Bukan Begitu kawan,melainkan
Alam yang tertunduk pada sekar
Bukannya...
Letih dalam kenyataan
Terbendung sua diantara kolase
Sekar itu gumpalan wewangian Чªлб tertabur
...Skiranya terlebur
Untuk mengikis langit yang mendung
Tentuntnya
Belutas tangga pada ikatannya
Akan kokoh tidaklah kelam
Gelora berlari dngan sndirinya
Tampil tak di undang
Mengganjal sendi sendi awan
Hingga kabut berkumpul menjadi hitam
Namun
Sekar di langit itu
Menyemai kiro'at kendalikan semarak
Hingga samar menjadi diam
Tergurat nadi yang tak memudar
Andai kelamku menjadi bayang
Skiranya,kelantang terkesiap di ufuk
Mungkin kolase ku
Akan indah dipadang harapan
Tak gusar dan takpun sendu
Hanya manis mencari mursyid
Untuk menuai muwarih cinta
Kolaborasi Puisi Vonis Cinta
Nurani Alam VS Sekar Langit ( sajak beruntai,Vonis cinta )
Dengan apakah harus kutuntaskan puisi
dengan menggoreskan luka di jari agar mengalir darahku
hingga setiap kata berdebar seperti jantungku.
Atau dengan tetesan keringat yang membungkus punggungku
agar tahu puisi adalah kerja keras mencangkul di tanah cadas
...setiap kata tumbuh dari ketulusan berkarya.
Atau dengan airmata yang meloncat-loncat
seperti huruf-huruf di papan ketik
mengikuti apa saja yang aku tulis...
Tertuntas satu tembang kisah
dimana aliran tak singkron dengan jari
debar jantung gelegar
teteskan keringat hasil letihmu
ketika cadas mengeruk suara hati
...murni tersusun dengan rapi
tercuat kecewa atau bahagia
terukir dalam kertas tertulis tinta cahaya pena
air mata mrengus miris
huruf tertulis,hingga tak berbentuk
ketika alur karya tak semewah hati
ia tetap punya talenta
aa kurang dan ada pun lebih
namun tetap
sejarah menulis,bahwa puisi suara hati
BY.Nurani Alam2011
Kolaborasi Nurani Alam Vs Syair yang Hilang
Pelangiku seindah sorot hatimu yg lembut,
Tak terkulai oleh waktu,
pancarkan bening dalam lisanmu,
Dzahir disetiap warna,
...memunculkan satu keymestri indah,
terkenang dalam layar khalbu,
se elok manis sang langit biru,
celah riskan,tertutup untuk di tepi,
celah gundah,terbalut untuk di semai,
kini,tandang khatulistiwa satu garis jiwa,
berlabuh tak meski hanyut dalam Bara,
Ku rinai dan ku cermati lengkuknya,
Ia setia menyinari bumi,
asalkan satu gelombang hujan,
tak diwarnai awan yg hitam,
niscaya gerimis kecil,
terwanai PELANGI INDAH,menjumbai...,
Tanggal hari menjulang,
menjuntai warna kekasih hati,
Izinkan aku menepi,,,
tuk lewati singasana warnamu,
Pasti ku hiasi dengan cinta dan kasih sayang,
untukmu Bidadari ,
di saat Selendang mu lupa tertinggal,
Ku ingin kembalikan,,,tudung suci-mu,
Agar engkau bisa pulang,
dengan selendang emas sutramu,
Dari satu kisah negeri di awan.
By.Nurani Alam2011(Request) I KNOW YOU WANT TO ME
Oh bintang...
generasi biru yg terangkai
terdapat satu ikat kembang harum
...Semerbak senyum di jelang siang
...seteguk anggur kau haturkan
sudahlah tawarkan saja
Mimik berkah distiap langkah
putihnyapun begitu bersih
terangkum ikhlas di kaca hati
cermin tak retak,bak meja jati
serangkai mentari selimutkan kekasih
Kutimang airnya menyejukan
Rongga di atas jakultpun terbalur tuangkan rindumu
nadi tak terjerat kini
pada masa detik di kesudahan
selangsit warnamu smakin terlihat
gelak tawa yg penuh canda
duka pun lebur di dalamnya
Bersama alur yg kau rangkai
BY.Nurani Alam KOLABORASI ADHE generasi bintang 2011
gemertak rindu menyemai pada tepian waktu..
membelenggu dalm dekapan awan..
kilau hitam memekak pada gemuruh riuh..
terhunus pada kerinduan yg berpilu...
pedang berpenaku tergeliat pada tarian siangmu
di titian waktu
dekapan awan membalutku
gemuruh riuh tersanding pelangi
berpilu dalam enyuh,membakar jiwa
emmm,,,
...pedang tulus menyayatku
ku nikmati tarian pena dalam sapa
memekak dekap jumbaian cinta
gelora membara di padu cinta yg menggetar..
meretas pada bayang tercoret pada sketsa wajah samar..
rindu akan santun sapa
rindu akan gempita hasta
kerlip pancaran sinar surya
...membelai pada rona wajah sang mutiara...
dan kilau itu terbias wangi diantara sekar pada putri
cinta yg menggetarkan
terhunus panah dalam hatinya
santun sapa yg kau haturkan
pancaran sinar gelora intan
Ku tangkap kerlip duhai sang ranu
...mutiara kisah gumbolo akhirnya
sekar bunga ditandang hatimu
membuat megah pasutri hati
menyekat pada imajiku
biarlah ku terjemahkan pada tatapa sorot yg indah
agar gempita hati nian berpendar
langit menyerupa indah kala senyum yg terpincing
pada lentera yg bernuanikan alam....
Dan ketika ku gagap
sebuah ranum terkulum senyum
tetap mengintip di balik rumahnya
sorotmu yg tak meredup
membuat contoh prilaku dunia
...lentera hati ranu yg bingah
nuasakan surga dalam aksara
Jika ku langit
tak kan mau aku kehilanganmu
dan jika aku bumi
tak kan mau kehilangan tawamu
Demi masa
dimana pendar hakikat gempita
berbinar tiada dua
bagai ranum Gumbolo sakti
kembali kau sajikan aku puncak tertinggi..
merindung bulu kala di penghujung maut..
pernah kau jamu aku dengan megahnya
disana ku tersipu malu,tiada hentinya
rindangan daun sejuk ku sambut engkau
...puncak meracik kau sajikan indahnya
akupun takut ketinggian
namun,,,
engkau bagai perisai tembok cina
tak mudah di terjang badai
tak mudah jua diterjang toupan
akupun kini,mencontoh dirimu kawan
kala penghujung di ujung kabut
mungkin hanya maut yg memisahkan kita
makin terhunus aku pada pedang sajakmu
kala kobaran semangat kian mengitar..
aku hanya bsa tergugu pada santun katamu..
...begitu indah selaksa daun ori yg di terpa bayu..
dan suaranya begitu mendayu..
pedang sajakku tumpul kawan
ter-asah oleh sapamu nan begitu harum
megah kurasa...ikhlas berkibar
...gitar temani dawai di gemricik tungku
santun yg kau lantunkan
bak delima yg manis rumawan
dayu mu yg kokoh hebat
terbentang tulus tiada batas
terpaku aku di pucuk tangkai
dalam lirikmu yg pancing bahana
Duhai sobat,,,permata bijak
andai ku pinta pada sesuatu yg tak dapat ku tukar
sesungguhnya...anugrahku dalam rangkulmu
bagiku...sulaman jaitan malaikat yg singgah menyapa
tentunya...suling bambu yang kau punya
mampu getarkan jiwa di sanubaru...
hingga kita...berkibar sepanjang masa
dalam pelukan sahabt sejati
salam sdalam nalar yg terlantun
...pada pijar yg berlenterakan sang nurani..
tergurat pada bedang yg berpena darah
waktu bersama kita
tiada harus paksakan kehendak
tiap nalar yg kau lantunkan
...merasuki di relung hati
Ingatkan ku pada pelabuhan
dimana layar senang terdampar
di pesisir itu bersamamu
untaikan satu lagu sepanjang pasir yg menggulung
pda pijar ku berdiri tegak
atas namamu duhai sahabat
sang Ranu Gumbolo sakti
agar berkibar sepanjang masa
tak lekang oleh waktuku
ku lantunkan semngat bathin
demi tinta cahaya pena
yang kau gurat seharum kasturi
Kolaborasi Nurani Alam Vs Ranu Gumbolo
Entri Populer
-
UPDATE KARYA PESERTA FINAL KOMPILASI PUISI ANTOLOGI KOMUNITAS PUJANGGA PUJANGGI DUNIA http://www.facebook.com/groups/pujangga/ Oleh K...
-
Tug ka poe ieu anjeun kumalangkan Na hate jeung biwir panon Deudeuh teuing asing wening Kaasih jeung kanyaah anjeun Geus karasa.. Kat...
-
Assallammua’laikum warahmatullahi wabarakatuh. “Ada Satu Bintang yang terang ketika hikmah menjadi keajaiban suatu langkah.” T...
-
Karya Tunggal Wajah Di ujung Do’a Oleh. Rey Seniman Langit Serial 1 Rp 30.000 ,- Wajah Di Ujung Do’a --Surabaya: Wangsa...
-
Bismillahhirrohmannirrohim KATA PENGANTAR Puji dan syukur Kehadirat Allah S.W.T, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, b...
-
BULAN PENUH KEAJAIBAN Oleh. Rey Seniman Langit Dalam degup Itikaf munajat Lebur pasir nokhta tercatat Berlomba tobat Dosa terlewat M...
-
Kelam berumur darah, kutulis seksakma dengan biduan, cermin terpecah, tembikar menyobek garis garis liuk, seratnya ...
-
kau msh sama spt yg kuraba berhamburan diangkasa kadang jatuh ditaman menyerupai kumbang liar ... kadang jatuh dijemuran menyentuh basah ...
-
Nuasa Cinta Di Bulan Suci oleh. Rey Seniman Langit Senja sebentar lagi menutup indahnya, Gema Takbir akan berkumandang di seluruh Pel...
-
Jembatan Kekasih Pelangi diatas bukit jembatan kekasih, Memburaikan cahaya 7 cinta penjuru langit, Lihat hatinya yg mend...