BULAN PENUH KEAJAIBAN
Oleh. Rey Seniman Langit
Dalam degup Itikaf munajat
Lebur pasir nokhta tercatat
Berlomba tobat Dosa terlewat
Merasa diri manusia khianat
Kinilah waktu mungkin mustajab
Berlinang kesah sebelum hisab
Masih sempat bertemu adab
Tentang raga tak beradab
Bibir ini yang berkicau
Kini diam menyambut hijau
Hati ini yang bernyanyi
Kini diam takut berjanji
Bulan penuh keajaiban
Tak mengenal gelimang dosa
Bulan penuh cahaya pesan
Tak mengenal aku yang hina
Masih sempat hari dipertemukan
Masih sempat jiwa terlebur
Masih sempat Raga dibersih
Masih sempat masa terpinta
Alam-pun tertunduk saat bumi masih berputar
memberikan kesempatan teristimewa
Langit-pun Rindu Bulan Penuh Keajaiban
bersinar saat bumi masih terinai berjuta insan
lautan taubat sucikan hati
Inilah aku sebongkah raga dari jiwa yang tergenang
“Meminta maaf dan memohon”
inilah aku sebatang ruh dari jasad yang takut
akan Neraka ,
tenggelam disamudra Ramadhan melebur Dosa
Hari kemarin telah lewat, teringat kerikil tajam
tergigihkan dengan tabah, namun hati bergumam
walau dengan ikhlas hakikat musabab menjadi api di
setiap deburku.
Pantaskah aku yang mendapatkan fitrah
pantaskah aku yang kembali suci
saat nanti menimang fitri setelah ini
Maafkan aku Yaa Robbi
yang tak terlepas dari
debur dosa membuih di sanubari
Inilah Pentas Artikel baru dalam lembar esok terjelang
Ramadhan Cahaya Cinta melebur nafsu
ilustrasi renung dalam gelombang Islam sejati
Allahu Akbar, Wa lillahil Hamd,
tempatku
memadu mengadu hening
dalam Do’a sajadah hidup perjalanan panjang
Bogor, 17 Agustus 2012
ISBN: 978-602-7692-22-0
Dapatkan bukunya Hanya Rp 45.000,- untuk wilayah Indonesia sekitarnya
dan banyak lagi penulis yang lebih hebat di dalamnya.